Setiap
tahun bertambah penduduk Indonesia rata-rata pertahun 2,7 juta jiwa berarti
minimal butuh rumah setiap rumah jika terjadi perkimpoian 1 ,3 juta unit rumah.
Berdasarkan angka tersebut banyak bisnis yang dapat dikembangkan di Indonesia
baik skala besar maupun skala kecil.Bisnis skala kecil misal nya tentang
bengkel las, mungkin pembaca akan bertanya hubungan apa bengkel las dengan
pertumbuhan penduduk, jumlah penduduk dan jumlah kebutuhan rumah pertahun ?.
Mungkin itu pertanyaan yang sangat menarik untuk dibahas atau didiskusikan
mengapa ?.
Bengkel las bisa maju pasti karena ada pembeli bukan?, nah pembeli
salah satunya adalah mereka para pemilik rumah, bagi mereka yang membangun
rumah baru tentunya butuh pagar, teralis, kanopi sedangkan mereka yang telah
mempunyai rumah membutuhkan pergantian atau renovasi pagar, renovasi teralis
yang sudah bosan dengan model lama.
Agar
pagar dan teralis yang dijual atau yang di las pagar, teralis bukan hanya
sekedar berfungsi sebagai alat pengamanan juga harus lebih arstistik, menarik,
maka tukang bengkel las harus inovatif. Sering mengikuti perkembangan model,
karena model sangat tergantung pada waktu, suatu waktu model pagar yang memenag
tinggi, diwaktu yang lain pagar tidak perlu tinggi, demikian motifnya,
kembangnya, ukirannya, frofilnya dan sebagainya sangat menentukan para
pelanggan untuk selalu berlangganan dengan kita.Untuk memperbanyak langganan
atau konsumen yang jangan dilupakan adalah faktor pemasarannya, agar langganan
(customer) tidak berpaling kepada bengkel lain.
Para
pembaca bertanya berapa kira-kira butuh dana untuk dapat menjalankan usaha
dalam bidang perbengkelan, untuk hal tersebut tabloid kontan pernah merelis
simulasi dan para pembaca juga dapat membuat simulasi sendiri modal dan biaya
yang dibutuhkan untuk dapat berusaha dibidang itu.
Simulasi
yang pernah dirilis oleh tabloid kontan edisi khusus Juni adalah investasi awal
adalah sebesar Rp. 25.000.000,- yang digunakan alat-alat dan sewa tempat,
dengan asumsi pemasukan perbulan Rp. 50.000.000 dari jasa las. sedangkan asumsi
pengeluaran per bulan lebih kurang Rp. 48.000.000,- yang digunakan untuk gaji
karyawan untuk 5 orang sebesar Rp. 6.000.000, air,listrik,telepon dll
Rp.500.000,- belanja bahan baku Rp. 41.500.000 . Laba bersih perbulan adalah
Rp.2 juta rupiah sedangkan balik modal dalam jangka waktu 10 bulan
(Rp.20.000.000:Rp.2 Juta/bulan=10 bulan)
Sumber
: kaskus.us
Tidak ada komentar:
Posting Komentar